Kurikulum 2013 ini menyangkut jenjang SD,
SMP, SMA, dan SMK. Untuk menjaring pendapat masyarakat, kemdikbud
membuka uji publik tentang Kurikulum 2013. Masukan, kritik, dan saran
dibuka hingga tanggal 24 Desember 2012.
Gambaran sekilas mengenai perubahan kurikulum, diungkapkan Mendikbud dalam wawancara yang dimuat pada http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/. Berikut kutipan singkatnya dengan perbaikan seperlunya.
Arah Kurikulum 2013 adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita
hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya
bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi
ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita
taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak
serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk
kalau ada dua hal tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu
otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis
tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.
Tentang afektif ini, kita ini rindu
dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja dibingkai
dengan ke-Indonesia-an.
Tentang kurikulum itu sendiri kan terdiri
dari kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kira-kira dari 4
itu mana yang perlu ditambahkan. Dari masukan yang banyak tersebut, oleh
tim pakar akan di-review. Tentu saja tidak semua masukan kita terima, kalau semua masukan kita terima itu berarti nggak mikir.
Bagaimana jika guru belum siap? Kita
siapkan! Dalam manajemen Pareto, itu kan ada prioritas, mencari mana
lebih prioritas. Makanya kita prioritaskan mana yang penting terlebih
dahulu. Implementasinya, kita siapkan skenario pentahapan. Tahapnya bisa
kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, kelas 10 terlebih dahulu. Kalau itu kita
lakukan, guru yang harus dilatih tidak sejumlah total guru, yang 3 juta.
Misal guru SD saja 1,6 jwta, yang kita latih sepertiga dari 1,6 juta
itu, dikurangi guru agama, guru Pendidikan Jasmani, jadi cuma sekitar
300 ribu, itu masuk akal. Kita setiap tahun mengadakan sertifikasi
sekitar 300 ribu.
Konsekuensi adanya kurikulum baru ini
bukunya berubah. Apa tidak boleh mengadakan buou? Ya tentu harus!
Asalnya yang penting: 1. Jangan dibebankan kepasa siswa atau orang tua
siswa; 2. Di dalam pelaksanaannya pengadaan buku harus bisa
dipertanggungjawabkan, transparan saja. Buku masternya kita siapkan,
jadi bisa diuji isinya benar atau salah. Kemudian kita tender-kan,
terbuka. Dan siapapun bisa mengawasi.
Dananya bisa dari dana alokasi khusus
(DAK), yang memang tiap tahun ada DAK pengadaan buku. Dan juga dari
anggaran kita sendiri. Estimasinya kita belum tahu. Berapapun
anggarannya, mau 100 milyar 100 trilyun, asal bisa dipertanggungjawabkan
tidak masalah.
Bahan/Draf Kurikulum 2013 dapat diunduh di sini
Bila ingin berpartisipasi dalam uji publik kurikulum 2013, masuk web di Uji Publik Kurikulum 2013, atau kirim melalui email ke ujipublik.kurikulum@kemdikbud.go.id
Anda juga bisa menulis komentar pada
postingan ini dan nantinya saya rangkum untuk selanjutnya saya kirim
ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud sebagai penyelenggara uji
publik.
0 komentar:
Posting Komentar